Sunday, August 27, 2017

Four Years Paid Off

Empat tahun kuliah di Bandung, tepatnya di Telkom University. Dari yang awalnya gue gapernah tau ini kampus, gapernah ada pikiran buat kuliah di luar kota, and in sudden time jadi mahasiswa disini. Dari yang namanya STISI, sampai akhirnya sekarang Telkom University.

Empat tahun kuliah di Bandung, tepatnya di jurusan desain grafis. Bikin gue ketemu sama orang-orang yang macem-macem gayanya, sifatnya, pemikirannya, variatif. Dapet ilmu-ilmu baru yang gak hanya dari duduk di kelas aja. Tapi gue juga belajar buat gimana mengubah diri gue yang tadinya sangat menarik diri dari khalayak ramai, sombong, gamau peduli sama orang lain, hanya melakukan sesuatu cepat-cepat untuk menyelesaikan life steps aja. Gue belajar buat hidup bersosialisasi, gue belajar bahwa gue gak akan bisa hidup sendiri. Berkali-kali gue kebingungan saat dikasih tanggung jawab lebih, yang bahkan gue gapernah mengharapkannya. Tapi kepercayaan mereka yang bikin gue terpaksa (in a good point) mengubah diri. Ada saatnya gue gabisa terus-terusan menjadi pribadi yang sendiri, walaupun sebenarnya berusaha untuk mandiri. Gue gak akan bisa jadi hebat sendiri. Manusia itu bersosialisasi. Belajar menghargai, menghormati, berbagi. Gue manusia, dan manusia itu lemah. Maka gue butuh orang lain. Sampai akhirnya gue lebih membuka diri dan berusaha sebisa mungkin mengurangi sifat gue yang egois dan gak pedulian sama orang. Kuliah membuat gue percaya bahwa senang bersama-sama memang lebih baik daripada senang sendiri. Berkali lipat lebihnya.

Empat tahun kuliah di Bandung, tepatnya dari mulai TPB sampai TA. Tugas-tugas yang dulu gue gak ngerti apa tujuannya, sampai akhirnya sadar bahwa semua ada gunanya. Dari kelas TPB13-G sampai kelas GD13-B, ketemu temen-temen yang bukan cuma bisa diajak ngomongin orang (well, of course kurang-kurangin sih) tapi juga bertukar pikiran. Gue bersyukur sistem kelas gue yang kayak SMA, gak diacak per setiap matkulnya. Karena sistem ini bikin kita punya memori yang lebih banyak, jalan bareng lebih sering, dan jadi support system yang lebih baik. Gue yang dari dulu susah banget buat story telling, suka paling gak dimengerti sama orang kalau cerita, atau yang omongannya gak bermakna cuma sekitaran itu-itu aja. Selama kuliah gue akhirnya berusaha bukan hanya berbicara tapi juga belajar mendengarkan. Banyak banget pembicaraan yang bikin gue lebih berpikir, lebih mendapat banyak ilmu, walaupun padahal ngobrolnya ya sama temen-temen doang. Ngobrol buat gue seringkali sebenarnya bukan basa-basi. Tapi adalah salah satu cara buat gue tau gimana orang itu berpikir, berperilaku, apa yang dia suka, dan apa yang dia gasuka sehingga gue bisa approach dengan baik ke mereka.

Empat tahun kuliah di Bandung, tepatnya menjadi angkatan DG-13. Asli. Bangga banget jadi bagian dari angkatan ini. Gue banyak ketemu temen yang punya potensi. Temen-temen yang gak sombong buat bagi ilmu, saran, kritik, referensi buat bikin karya lebih baik. Temen-temen yang gak egois tapi care sama gue yang pemalas, sering banget mereka ingetin gue buat kerjain tugas dan gak ninggalin temennya gitu aja. Temen-temen yang bawel banget suka sebut gue galak atau yang lainnya, tapi justru bikin gue merasa diterima di circle ini. Kegigihan, jiwa kompetitif, dan karya-karya mereka ngajarin gue buat gak gampang puas dan inget bahwa selalu ada langit di atas langit.

Empat tahun kuliah di Bandung. Empat tahun yang sudah dilewati. Empat tahun yang kita isi. Empat tahun yang mungkin gue tidak ingat pasti bagaimana awalnya. Karena dengan begitu saja, empat tahun ini selesai dengan tiba-tiba.

Thankyou for every little pieces, memorable memories. We can have a big laugh or a little sigh for this ending, but remember. Day's coming. And we keep singing. A lullaby has no ending, dreams within. See ya on top!

Proud Friend,
Hanna Syahidah